02241 2200157 4500245004100000020001800041250001100059100001600070650002700086005001900113260002900132041001400161084001200175300002200187500187400209 aSebuah usaha melupakanhText Fiction a9789800000000 aCet. 4 aCandra, Boy aKesusastraan Indonesia a20211014144900 aJakartabMediakitac2016 aIndonesia a899.221 a305 hlm. :c19 cm aSebuah Usaha Melupakan adalah kumpulan catatan perasaan (konsep penulisan yang sama dengan dua buku sebelumnya, ‘Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang’ dan buku ‘Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai.’ Satu judul tulisan hanya terdiri dari empat paragraph (beberapa terpaksa 5 paragraf). Cerita yang ditulis juga masih hal-hal ‘ringan’ dan mudah dicerna. Buku ini adalah buku ke-9 dari Boy Candra yang telah diterbitkan. Di buku ini, ada sekitar 77 tulisan yang dibagi menjadi sub-bab. Tidak ada keterkaitan satu judul tulisan dengan tulisan lain secara khusus, namun sengaja diurut menjadi 6 sub-bab untuk kenyamanan pola. Secara rinci, sub-bab menceritakan tentang: perasaan awal jadian? Kebanyakan cerita LDR, lalu fase bimbang, berlanjut pengkhianatan, memulihkan perasaan, hingga ditutup dengan sub-bab jatuh cinta kembali. Menemukan cinta yang baru kembali. Di setiap catatan pendek yang ditulis selalu terdapat kalimat-kalimat indah yang kemudian dijadikan kutipan di awal cerita. Berikut cuplikan dari buku tersebut, “Akhirnya aku belajar melepasmu, bukan karena aku tidak lagi mencintaimu. Bukan juga karena sayangku sudah habis di dalam hati. Namun, mencintai sendirian bukanlah cinta yang wajar. Aku dibunuh debar-debar dada dan kecemasan akan kenangan berselimut luka. Setelah hari-hari yang sedih berlalu. Bulan-bulan pahit memulihkan diriku. Aku menyadari satu hal; yang bukan untukku, sekeras apa pun kupaksakan, tetap saja tak akan menjadi milikku. Yang kuperjuangkan sekuat usahaku, jika kau tak memperjuangkanku sepenuh hatimu, tetap saja kita akan berlalu. Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dengan kesedihan berkepanjangan. Aku belajar menerima diri; bahwa aku memang bukan orang yang kau inginkan. Kelak, suatu hari nanti kau juga harus belajar menyadari. Bahwa kau sudah kulupakan dan bukan orang yang penting di kemudian.”